💡Tahukah Kamu
Menurut data RestroWorks 2025, implementasi self-service kiosks dapat meningkatkan average order value sebesar 10% hingga 30% di quick-service restaurants.
Bayangkan restoran Anda bisa melayani 3x lebih banyak pelanggan tanpa menambah kasir. Atau antrean yang biasanya 15 menit kini hanya butuh 5 menit. Semua itu bukan lagi khayalan berkat teknologi self ordering kiosk.
McDonald's melaporkan peningkatan rata-rata pesanan sebesar 20% setelah menggunakan self ordering kiosk. KFC Indonesia juga mencatat waktu layanan berkurang hingga 40%. Lalu, bagaimana teknologi ini bisa mengubah bisnis Anda?
Self ordering kiosk adalah sistem pemesanan mandiri berupa layar sentuh interaktif yang memungkinkan pelanggan memesan langsung tanpa antri ke kasir. Sistem ini terhubung real-time dengan dapur dan sistem pembayaran, menciptakan pengalaman belanja yang mulus.
Berbeda dengan kasir tradisional, self ordering kiosk bekerja 24/7 tanpa lelah dan selalu memberikan rekomendasi terbaik untuk meningkatkan value setiap transaksi.
Konsumen dapat langsung memilih menu, menyesuaikan pesanan, hingga melakukan pembayaran tanpa antre panjang.
Akurasi pesanan otomatis akan meningkat karena pelanggan langsung input sendiri, mengurangi human error yang biasa terjadi dalam komunikasi dengan kasir.
Self ordering kiosk terbukti meningkatkan pendapatan bisnis hingga 10-30% melalui fitur upselling otomatis. Menurut data RestroWorks 2025, implementasi self-service kiosks dapat meningkatkan average order value sebesar 10% hingga 30% di quick-service restaurants.
Proses pemesanan jadi lebih cepat, praktis, dan sesuai dengan keinginan konsumen. Yang menarik, customer cenderung lebih mudah menerima rekomendasi dari sistem digital dibandingkan dari kasir manusia.
Implementasi kiosk menghasilkan efisiensi luar biasa dengan waktu layanan berkurang 40-60%. Data dari Appetize menunjukkan self-service kiosks di quick-service restaurants mengurangi total order time hingga 40%.
Baca Juga : Strategi Omni-Channel untuk Tingkatkan Penjualan & Loyalitas
Self ordering kiosk modern hadir dengan interface intuitif yang menampilkan layar sentuh HD dengan navigasi sederhana untuk segala usia, dilengkapi visual menu menarik dengan foto berkualitas tinggi. Sistem pembayaran yang lengkap mendukung QRIS (wajib di Indonesia), berbagai e-wallet seperti GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, kartu debit/kredit contactless, hingga cash dengan mesin kembalian otomatis.
Keunggulan lainnya adalah dukungan multi-bahasa Indonesia dan Inggris dengan aksesibilitas font size yang bisa disesuaikan dan audio guidance untuk tunanetra. Semua terintegrasi sempurna dengan kitchen display untuk sync real-time, update inventory otomatis, dan laporan penjualan yang akurat.
Tidak perlu menunggu antrean panjang, konsumen bisa langsung memesan sendiri.
Konsumen bisa memilih menu, kustomisasi topping, bahkan cek detail harga sebelum membayar.
Beberapa orang lebih nyaman memesan sendiri tanpa interaksi langsung dengan kasir.
Pesanan lebih akurat karena langsung diinput oleh konsumen.
Pastikan kiosk benar-benar dibutuhkan untuk mengatasi masalah antrean atau efisiensi.
Gunakan penyedia perangkat & software yang memiliki reputasi baik.
UI/UX harus ramah pengguna agar mudah dipahami semua kalangan.
Di Indonesia, dukungan QRIS dan e-wallet sangat penting.
Untuk membantu konsumen baru belajar menggunakan kiosk.
KFC Sweden melaporkan 90% pesanan kini dilakukan via kiosks menurut Future Ordering, berkontribusi pada peningkatan margin dengan check average yang lebih tinggi. Melalui upsell, cross-sell, dan personalized suggestions, KFC mampu mengkapitalisasi produk high-margin untuk meningkatkan profit.
Investasi self ordering kiosk umumnya berkisar Rp 25-40 juta per unit dengan payback period rata-rata 6-12 bulan, menjadikannya investasi yang sangat menguntungkan untuk jangka panjang.
Baca Juga: Stamps Order Management Sistem
Teknologi ini akan terus berkembang dengan integrasi:
Market size global kiosk diproyeksikan mencapai USD 37.2 miliar di 2025, naik dari USD 34.4 miliar di 2024, dengan compound annual growth rate (CAGR) 10.9% hingga 2030 menurut Grand View Research. Augmented Reality (AR) menu menjadi tren terbaru yang memungkinkan pelanggan "melihat" makanan di meja mereka sebelum memesan melalui AR camera, menciptakan pengalaman belanja yang semakin imersif.
Stamps menghadirkan solusi self ordering kiosk terdepan yang telah dipercaya oleh brand-brand multinational di Indonesia dan Asia. Dengan teknologi terkini dan support terbaik, kami siap mentransformasi bisnis Anda ke level berikutnya.
Dapatkan konsultasi gratis sekarang! Hubungi tim ahli kami dan diskusikan strategi terbaik untuk implementasi self ordering kiosk di bisnis Anda.
Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini: